Rembang – Setelah menang 1 – 0 saat menjamu Persis Solo, manajemen PSIR Rembang langsung mematok target lolos ke babak delapan besar. Target menjadi berubah, karena sebelumnya PSIR Rembang diharapkan hanya menduduki papan tengah klasemen, memperbaiki posisi dibandingkan musim kompetisi divisi utama lalu.Manajer PSIR Rembang, Siswanto mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan pelatih dan pemain agar mengetahui keinginan manajemen yang bisa jadi mewakili angan angan pecinta sepak bola di Kab. Rembang. Ia menekankan masih ada tiga pertandingan lagi. Dengan asumsi awal, saat laga kandang melawan Persikab Kab. Bandung meraih kemenangan, kemudian bisa menang lagi ketika bertandang ke Magelang melawan PPSM dan kalah dalam partai tandang melawan Persepar palangkaraya, maka kemungkinan besar Laskar Dampo Awang akan mampu mewujudkan target.
Manajemen sebatas memompa semangat Laskar Dampo Awang, bahkan sebisa mungkin melakukan sapu bersih. Tetapi kalaupun seandainya meleset, yang penting tim sudah bekerja keras.
Pelatih PSIR Rembang, Haryanto menyambut baik target yang dibebankan manajemen. Hal itu membuatnya teringat pengalaman tempo dulu ketika masih menjadi pemain di era galatama tahun 90 an. Target yang awalnya menjauhi jurang degradasi, namun kala itu PSIR justru lolos ke senayan. Ia berharap anak anak asuhnya kembali mengulang kenangan manis tersebut.
Kompetisi divisi utama terbagi dalam tiga group. Manual liga belum secara pasti memperinci, apakah setiap group diambil dua atau tiga tim untuk babak selanjutnya. Mencuri satu posisi, menurut Haryanto memang cukup berat. Apalagi PSIR Rembang dilanda krisis pemain. Striker Lubis Syukur cedera, bek andalan Heru Wibowo absen lama gara gara mengalami kecelakaan lalu lintas dan empat pemain inti, masing masing M Heppy, Jadmiko, Ranu Tri Sasongko serta Effendi “bendhot” terkena akumulasi kasrtu kuning, sehingga harus diisi pemain cadangan.
Termasuk melawan pimpinan klasemen sementara, Persepar Palangkaraya merupakan hadangan paling berat. Meski diprediksi kalah, namun Haryanto menyatakan tak akan melepas begitu saja. Berusaha dulu sekuat tenaga, kalah menang adalah hal biasa. .
Manajemen sebatas memompa semangat Laskar Dampo Awang, bahkan sebisa mungkin melakukan sapu bersih. Tetapi kalaupun seandainya meleset, yang penting tim sudah bekerja keras.
Pelatih PSIR Rembang, Haryanto menyambut baik target yang dibebankan manajemen. Hal itu membuatnya teringat pengalaman tempo dulu ketika masih menjadi pemain di era galatama tahun 90 an. Target yang awalnya menjauhi jurang degradasi, namun kala itu PSIR justru lolos ke senayan. Ia berharap anak anak asuhnya kembali mengulang kenangan manis tersebut.
Kompetisi divisi utama terbagi dalam tiga group. Manual liga belum secara pasti memperinci, apakah setiap group diambil dua atau tiga tim untuk babak selanjutnya. Mencuri satu posisi, menurut Haryanto memang cukup berat. Apalagi PSIR Rembang dilanda krisis pemain. Striker Lubis Syukur cedera, bek andalan Heru Wibowo absen lama gara gara mengalami kecelakaan lalu lintas dan empat pemain inti, masing masing M Heppy, Jadmiko, Ranu Tri Sasongko serta Effendi “bendhot” terkena akumulasi kasrtu kuning, sehingga harus diisi pemain cadangan.
Termasuk melawan pimpinan klasemen sementara, Persepar Palangkaraya merupakan hadangan paling berat. Meski diprediksi kalah, namun Haryanto menyatakan tak akan melepas begitu saja. Berusaha dulu sekuat tenaga, kalah menang adalah hal biasa. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar