Sleman – Bermain menghadapi musuh yang bertahan membuat PSS Sleman harus puas mendapatkan poin 1. Ya, menghadapi PSIR Rembang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, kedua tim hanya bermain 0-0. Tim tamu sejak awal memang memeragakan permainan bertahan. Hal inilah yang membuat tuan rumah gagal menembus blokade gawang PSIR Rembang. Akibatnya, permainan menjadi kurang menarik dan cenderung keras. Bahkan, hingga akhir pertandingan PSIR Rembang harus mendapatkan empat kartu kuning. Sedangkan tuan rumah hanya satu kartu kuning.
“Kami kesulitan menembus barisan pertahanan mereka yang rapat,” ujar Rumadi, manajer PSS Sleman. Menurutnya, PSIR Rembang hanya bermain separo lapangan dan cenderung menutup diri ketika mereka diserang.
Hasil seri ini menurut Rumadi karena anak asuhnya juga kurang sabar. Pasalnya, penguasaan bola PSS Sleman cukup besar, sekitar 70:30 dan peluang juga terbuka. Sayangnya, mereka bermain kurang tenang.
Dalam pertandingan yang ditonton sekitar 20.000 orang ini tuan rumah memang menguasai jalannya pertandingan. Namun pola permainan bertahan yang diterapkan tim tamu membuat anak asuh Widiantoro sulit menembus palang pintu PSIR Rembang.(Rizki Daniarto) .
“Kami kesulitan menembus barisan pertahanan mereka yang rapat,” ujar Rumadi, manajer PSS Sleman. Menurutnya, PSIR Rembang hanya bermain separo lapangan dan cenderung menutup diri ketika mereka diserang.
Hasil seri ini menurut Rumadi karena anak asuhnya juga kurang sabar. Pasalnya, penguasaan bola PSS Sleman cukup besar, sekitar 70:30 dan peluang juga terbuka. Sayangnya, mereka bermain kurang tenang.
Dalam pertandingan yang ditonton sekitar 20.000 orang ini tuan rumah memang menguasai jalannya pertandingan. Namun pola permainan bertahan yang diterapkan tim tamu membuat anak asuh Widiantoro sulit menembus palang pintu PSIR Rembang.(Rizki Daniarto) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar