PSIR Berbagi Poin Dengan Persebaya 1927

.
THE BEST - Empat poin berhasil diraih PSIR Rembang dalam dua laga kandang terakhir. Menyusul kemenangan 3-2 atas Persema, tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu menahan Persebaya tanpa gol di Stadion Krida, Rembang, Sabtu (2/3) sore. Meski sejak awal menargetkan tiga poin tapi kubu PSIR mengaku puas karena bisa meredam tim tamu yang diperkuat sejumlah pemain Timnas Indonesia.

Seperti diprediksi, pada pertandingan yang disaksikan sekitar 12 ribu penonton itu tuan rumah tidak banyak melakukan perubahan komposisi tim. Cristian Lenglolo masih jadi target man tunggal, disokong gelandang mobile macam Chanif Muhajirin, Ranu Tri Sasongko dan Zaenal Arifin. Kande Lansana, pemain asal Guinea, menjaga benteng pertahanan bersama Abdul Latif, Joned, serta Heru Wibowo.

Sebaliknya, Persebaya juga turun dengan 'pakem' Fernando Soler di depan. Striker Argentina itu dibandu Andik Vermansah yang beroperasi di sayap kiri, serta Mat Halil di kanan. Sedangkan Mario Karlovic tetap dengan perannya membantu serangan dari tengah. Memasuki menit ke-4 gawang PSIR nyaris dijebol Andik Vermansah. Beruntung sontekan pemain timnas itu tepat di pelukan kiper Nanda Pradana.

Sepanjang babak pertama baku serang terus terjadi. Lenglolo yang jadi tumpuan PSIR beberapa kali mendapat umpan dari Chanif maupun Zaenal. Namun mantan pemain Persema tidak pernah mampu menembut pertahanan Persebaya. Apalagi Goran Ganchev dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot secara bergantian terus menjaganya. PSIR pun mencoba 'peruntungan' dari jarak jauh, salah satunya melalui tendangan Chanif di menit 38.

Tapi arah bola masih melambung di atas mistar. Hingga turun minum kedua tim belum berhasi mencetak gol. Masuk babak kedua PSIR menarik Ranu Tri Sasongko dan memasukkan Suyono. Sementara Persebaya melakukan pergantian kiper. Endra Prasetya yang kondisinya kurang fit digantikan Dedi Iman Sukanto. Persebaya kembali mengancam gawang PSIR lewat Karlovic yang menusuk dari sayap kanan. Umpa lambung pun dikirim ke mulut gawang, namun Feri Ariawan gagal menyambut bola.

Epalla Pello Benson memberikan ancaman serius bagi Persebaya di menit 67. Gelandang asing itu bersiap menyundul bola lambung untuk diarahkan ke gawang. Beruntung kiper Dedi Iman dengan sigap memukul bola. Setelah itu Soler beberapa kali berhasil masuk ke kotak haram PSIR. Striker asing itu dua kali dijatuhkan pemain PSIR, namun wasit M Syafei tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Jelang pertandingan bubar Andik Vermansah menerima sodoran bola dari Taufiq. Tapi sontekan pemain mungil itu malah mengangkasa. Alhasil, skor 0-0 tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.


Haryanto ( Assisten Pelatih PSIR Rembang )
Walau menargetkan tiga poin namun asisten pelatih PSIR Hariyanto mengaku bersyukur atas hasil yang ditorehkan Cristian Lenglolo dan kawan-kawan. "Bersyukur, itulah hasil maksimal yang bisa kita capai hari ini. Apalagi yang kami kalahkan Persebaya, tim yang sudah lama terbentuk dan musim lalu jadi runner up IPL (Indonesian Premier League)," kata Hariyanto usai pertandingan.

PSIR sejatinya sudah berusaha melakukan gempuran sejak menit awal. Lenglolo dan kawan-kawan diinstruksikan bermain cepat. Tapi, kata Hariyanto, rupanya strategi itu sudah dibaca kubu lawan. "Pemain belakang Persebaya sangat disiplin. Kita sudah berusaha masuk berkali-kali tapi selalu gagal," sambung pelatih senior ini.

"Kata Hariyanto, satu poin dari lawan sekelas Persebaya sudah bisa dibilang lumayan. Apalagi dari tiga pertemuan terakhir PSIR selalu kalah. "Sore ini anak-anak bisa menahan mereka, itu sangat membanggakan," tutupnya. Sebaliknya, pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengakui PSIR merupakan tim yang kuat.
Ibnu Grahan ( Pelatih Persebaya 1927 )
"Pertandingan tidak semudah yang kita bayangkan. Lawan tampil sangat disiplin. Namun kami bersyukur atas hasil ini. Sebab kita sudah mengantongi empat poin dari dua laga," ucap Ibnu. Pada babak pertama ia menginstruksikan pemain untuk bermain cepat dengan kombinasi long pass langsung ke pertahanan lawan. "Tapi ternyata sulit. Sebab bek Rembang sangat disiplin" jelas Ibnu.

Di babak kedua, Ibnu mengembalikan Persebaya ke jati dirinya, yakni permainan bola pendek cepat. Rendi Irawan coba dimasukkan untuk mendukung kinerja Andik Vermansah. Strategi ini nampak lebih ampuh. Sebab berulang kali Persebaya membahayakan gawang PSIR. Bahkan, mereka menguasai pertandingan.
Sayangnya, hingga 90 menit waktu normal usai, Persebaya harus puas dengan skor imbang tanpa gol. "PSIR bermain disiplin dan melakukan penjagaan ketat pada Andik dan Fernando Soler. Meski Andik dan Soler juga sempat mendapat peluang," tutur gelandang Persebaya era 90-an ini.

"Secara keseluruhaan tuan rumah bermain bagus. Mereka diuntungkan karena menjalani tiga home berturut-turut. Sedangkan kami masih beradaptasi untuk membiasakan diri dengan pertandingan away," kata Ibnu lagi.

Susunan Pemain

PSIR Rembang : 
Nanda Pradana, Abdul Latif, Kandi Lansana, Heru Wibowo, Joned, Epala Pello Benson, Yoni Ustaf Buchori, Chanif Muhajirin, Zaenal Arifin (Effendi Bendot, 60'), Ranu Tri Sasongko (Suyono, 46'/ Rudi Santoso, 86'), Cristian Lenglolo. Pelatih:  Kibnu Harto S / Haryanto

Persebaya 1927 : 
Endra Prasetya (Dedy Iman, 46'), Goran Gancev, Nurmufid Fastabiqul Khoirot, Erol Iba, Yusuf Hamzah (Feri Ariawan, 42'), Jusmadi (Rendi Irwan, 69'), Taufiq, Mario Karlovic, Andik Vermansyah, Mat Halil, Fernando Soler. Pelatih: Ibnu Grahan
Sumarlin - Rembang @Liga Prima.co.id



Tidak ada komentar:

Posting Komentar