THE BEST - Empat poin berhasil diraih PSIR Rembang dalam dua laga kandang
terakhir. Menyusul kemenangan 3-2 atas Persema, tim berjuluk Laskar
Dampo Awang itu menahan Persebaya tanpa gol di Stadion Krida, Rembang,
Sabtu (2/3) sore. Meski sejak awal menargetkan tiga poin tapi kubu PSIR
mengaku puas karena bisa meredam tim tamu yang diperkuat sejumlah pemain
Timnas Indonesia.
Seperti diprediksi, pada pertandingan yang disaksikan sekitar 12 ribu
penonton itu tuan rumah tidak banyak melakukan perubahan komposisi tim.
Cristian Lenglolo masih jadi target man tunggal, disokong gelandang
mobile macam Chanif Muhajirin, Ranu Tri Sasongko dan Zaenal Arifin.
Kande Lansana, pemain asal Guinea, menjaga benteng pertahanan bersama
Abdul Latif, Joned, serta Heru Wibowo.
Sebaliknya, Persebaya juga turun dengan 'pakem' Fernando Soler di
depan. Striker Argentina itu dibandu Andik Vermansah yang beroperasi di
sayap kiri, serta Mat Halil di kanan. Sedangkan Mario Karlovic tetap
dengan perannya membantu serangan dari tengah. Memasuki menit ke-4
gawang PSIR nyaris dijebol Andik Vermansah. Beruntung sontekan pemain
timnas itu tepat di pelukan kiper Nanda Pradana.
Sepanjang babak pertama baku serang terus terjadi. Lenglolo yang jadi
tumpuan PSIR beberapa kali mendapat umpan dari Chanif maupun Zaenal.
Namun mantan pemain Persema tidak pernah mampu menembut pertahanan
Persebaya. Apalagi Goran Ganchev dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot secara
bergantian terus menjaganya. PSIR pun mencoba 'peruntungan' dari jarak
jauh, salah satunya melalui tendangan Chanif di menit 38.
Tapi arah bola masih melambung di atas mistar. Hingga turun minum kedua
tim belum berhasi mencetak gol. Masuk babak kedua PSIR menarik Ranu Tri
Sasongko dan memasukkan Suyono. Sementara Persebaya melakukan
pergantian kiper. Endra Prasetya yang kondisinya kurang fit digantikan
Dedi Iman Sukanto. Persebaya kembali mengancam gawang PSIR lewat
Karlovic yang menusuk dari sayap kanan. Umpa lambung pun dikirim ke
mulut gawang, namun Feri Ariawan gagal menyambut bola.
Epalla Pello Benson memberikan ancaman serius bagi Persebaya di menit
67. Gelandang asing itu bersiap menyundul bola lambung untuk diarahkan
ke gawang. Beruntung kiper Dedi Iman dengan sigap memukul bola. Setelah
itu Soler beberapa kali berhasil masuk ke kotak haram PSIR. Striker
asing itu dua kali dijatuhkan pemain PSIR, namun wasit M Syafei tidak
menganggapnya sebagai pelanggaran.
Jelang pertandingan bubar Andik Vermansah menerima sodoran bola dari
Taufiq. Tapi sontekan pemain mungil itu malah mengangkasa. Alhasil, skor
0-0 tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.
Haryanto ( Assisten Pelatih PSIR Rembang )
Walau menargetkan tiga poin namun asisten pelatih PSIR Hariyanto
mengaku bersyukur atas hasil yang ditorehkan Cristian Lenglolo dan
kawan-kawan. "Bersyukur, itulah hasil maksimal yang bisa kita capai hari
ini. Apalagi yang kami kalahkan Persebaya, tim yang sudah lama
terbentuk dan musim lalu jadi runner up IPL (Indonesian Premier
League)," kata Hariyanto usai pertandingan.
PSIR sejatinya sudah berusaha melakukan gempuran sejak menit awal.
Lenglolo dan kawan-kawan diinstruksikan bermain cepat. Tapi, kata
Hariyanto, rupanya strategi itu sudah dibaca kubu lawan. "Pemain
belakang Persebaya sangat disiplin. Kita sudah berusaha masuk
berkali-kali tapi selalu gagal," sambung pelatih senior ini.
"Kata Hariyanto, satu poin dari lawan sekelas Persebaya sudah bisa
dibilang lumayan. Apalagi dari tiga pertemuan terakhir PSIR selalu
kalah. "Sore ini anak-anak bisa menahan mereka, itu sangat
membanggakan," tutupnya. Sebaliknya, pelatih Persebaya Ibnu Grahan
mengakui PSIR merupakan tim yang kuat.
Ibnu Grahan ( Pelatih Persebaya 1927 )
"Pertandingan tidak semudah yang kita bayangkan. Lawan tampil sangat
disiplin. Namun kami bersyukur atas hasil ini. Sebab kita sudah
mengantongi empat poin dari dua laga," ucap Ibnu. Pada babak pertama ia
menginstruksikan pemain untuk bermain cepat dengan kombinasi long pass
langsung ke pertahanan lawan. "Tapi ternyata sulit. Sebab bek Rembang
sangat disiplin" jelas Ibnu.
Di babak kedua, Ibnu mengembalikan Persebaya ke jati dirinya, yakni
permainan bola pendek cepat. Rendi Irawan coba dimasukkan untuk
mendukung kinerja Andik Vermansah. Strategi ini nampak lebih ampuh.
Sebab berulang kali Persebaya membahayakan gawang PSIR. Bahkan, mereka
menguasai pertandingan.
Sayangnya, hingga 90 menit waktu normal usai, Persebaya harus puas
dengan skor imbang tanpa gol. "PSIR bermain disiplin dan melakukan
penjagaan ketat pada Andik dan Fernando Soler. Meski Andik dan Soler
juga sempat mendapat peluang," tutur gelandang Persebaya era 90-an ini.
"Secara keseluruhaan tuan rumah bermain bagus. Mereka diuntungkan
karena menjalani tiga home berturut-turut. Sedangkan kami masih
beradaptasi untuk membiasakan diri dengan pertandingan away," kata Ibnu
lagi.
Susunan Pemain
PSIR Rembang :
Nanda Pradana, Abdul Latif, Kandi Lansana, Heru Wibowo, Joned,
Epala Pello Benson, Yoni Ustaf Buchori, Chanif Muhajirin, Zaenal Arifin
(Effendi Bendot, 60'), Ranu Tri Sasongko (Suyono, 46'/ Rudi Santoso,
86'), Cristian Lenglolo. Pelatih: Kibnu Harto S / Haryanto
Persebaya 1927 :
Endra Prasetya (Dedy Iman, 46'), Goran Gancev, Nurmufid
Fastabiqul Khoirot, Erol Iba, Yusuf Hamzah (Feri Ariawan, 42'), Jusmadi
(Rendi Irwan, 69'), Taufiq, Mario Karlovic, Andik Vermansyah, Mat Halil,
Fernando Soler. Pelatih: Ibnu Grahan
Sumarlin - Rembang @Liga Prima.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar