Rembang – PSIR Rembang dipastikan tidak akan tampil dalam liga profesional level I, setelah pengumuman terbaru PSSI mengenai tambahan tim, hanya ada 6 klub, diantaranya yakni PSM Makassar, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persebaya Surabaya dan Bontang FC, sehingga totalnya menjadi 24 tim.Direktur Media PT Bina Putra Alam Persada yang menangani tim PSIR Rembang Daenuri mengaku legowo. Meski demikian agak menyesalkan keputusan PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia, karena sering berubah rubah.
Kalau harus bersaing di kancah liga profesional level dua, ia menyatakan optimis dengan komposisi pelatih dan pemain Laskar Dampo Awang sekarang ini akan mampu berprestasi jauh lebih baik, dibandingkan musim kompetisi divisi utama lalu.
Daenuri menyatakan rencana pemasangan lampu penerangan lapangan, kemungkinan besar akan dibatalkan, karena kompetisi level II, biasanya tidak ada pertandingan pada malam hari. Saat ini pekerja langsung dialihkan untuk fokus membenahi tribun penonton, setelah gagal menembus level I.
Seorang pendukung tim PSIR Rembang Sofyan Haryono menuturkan semua pihak harus lapang dada menerima kenyataan.
Ia memandang keputusan PSSI ada sisi positifnya. Bagi manajemen, bisa mempersiapkan lebih matang sarana stadion, kelengkapan administrasi dan belajar mengelola sebuah tim secara profesional. Begitupun para pemain, rentang waktu satu musim kompetisi, layak menjadi ajang pembuktian. Justru layak berbangga diri jika lolos dengan bekerja keras merangkak dari bawah, tanpa harus menikmati tiket gratis PSSI.
Kalau semua pihak solid, Sofyan Haryono yakin PSIR tahun depan akan sanggup masuk Super Liga.
Sementara itu Asisten pelatih PSIR Rembang, Bambang “Max” Handoyo mengatakan secara umum program latihan pemain tidak ada perubahan, setelah timnya masuk liga profesional level II.
Hanya saja ia mendesak PSSI segera mengeluarkan jadwal kompetisi, sehingga pihaknya tidak perlu meraba raba lagi menunggu kepastian. .
Kalau harus bersaing di kancah liga profesional level dua, ia menyatakan optimis dengan komposisi pelatih dan pemain Laskar Dampo Awang sekarang ini akan mampu berprestasi jauh lebih baik, dibandingkan musim kompetisi divisi utama lalu.
Daenuri menyatakan rencana pemasangan lampu penerangan lapangan, kemungkinan besar akan dibatalkan, karena kompetisi level II, biasanya tidak ada pertandingan pada malam hari. Saat ini pekerja langsung dialihkan untuk fokus membenahi tribun penonton, setelah gagal menembus level I.
Seorang pendukung tim PSIR Rembang Sofyan Haryono menuturkan semua pihak harus lapang dada menerima kenyataan.
Ia memandang keputusan PSSI ada sisi positifnya. Bagi manajemen, bisa mempersiapkan lebih matang sarana stadion, kelengkapan administrasi dan belajar mengelola sebuah tim secara profesional. Begitupun para pemain, rentang waktu satu musim kompetisi, layak menjadi ajang pembuktian. Justru layak berbangga diri jika lolos dengan bekerja keras merangkak dari bawah, tanpa harus menikmati tiket gratis PSSI.
Kalau semua pihak solid, Sofyan Haryono yakin PSIR tahun depan akan sanggup masuk Super Liga.
Sementara itu Asisten pelatih PSIR Rembang, Bambang “Max” Handoyo mengatakan secara umum program latihan pemain tidak ada perubahan, setelah timnya masuk liga profesional level II.
Hanya saja ia mendesak PSSI segera mengeluarkan jadwal kompetisi, sehingga pihaknya tidak perlu meraba raba lagi menunggu kepastian. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar